Kamis, 01 Desember 2016

PENGAIRAN BERSELANG (intermitten)
PADA TANAMAN PADI






                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      

                                  Oleh : 

    
SUBROTO WAHYU UTOMO
THL-TBPP
NIP : -



                                                           TAHUN 2016



LEMBAR BUKTI PENYIMPANAN DOKUMEN





Karya Tulis Hasil
Pengembangan Profesi Penyuluh Pertanian
Telah disimpan dan diarsipkan
dalam perpustakaan
Badan Pelaksana Penyuluhan
(BAPELLUH)
Kabupaten Brebes
Pada
............................................






Koordinator Sarana
dan Prasarana



ENNY UMBOROWATI, SP
NIP.  19581001 198003 2 006
Koordinator Penyuluh




SUNARTO, S.PKP
NIP  19600924 198603 1 006







PENGAIRAN BERSELANG



Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk: 1) Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas; 2) Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam; 3) Mencegah timbulnya keracunan besi; 4) Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar.
Pengairan berselang memberi kesempatan kepada akar untuk berkembang lebih baik, pengairan berselang mengurangi kerebahan, mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat, mengurangi kerebahan, mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah), menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen, memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah), memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
Dalam melakukan pengairan berselang perlu dipertimbangkan bahwa cara ini dilakukan bergantung pada: 1) Jenis tanah; tanah yang tidak bisa menahan air sebaiknya hati-hati dalam menerapkan cara pengairan berselang; demikian pula jenis tanah berat; 2) Pola pengairan di wilayah setempat; kalau pengairan sudah ditetapkan berselang setiap 3 hari maka pola pengairan yang sudah ada ini saja yang diikuti.
Pada lahan sawah yang sulit dikeringkan karena drainase jelek, pengairan berselang tidak perlu dipraktekkan.
Cara pengairan berselang:
1) Tanam bibit dalam kondisi sawah macakmacak;
2) Secara berangsur tanah diairi 2-5 cm sampai tanaman berumur 10 hari;
3) Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari);
4) Setelah permukaan tanah retak selama 1 hari, sawah kembali diairi setinggi 5 cm;
5) Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (5-6 hari) lalu diairi setinggi 5 cm.

Pengairan berselang memerlukan pengaturan kapan lahan digenangi dan dikeringkan.  Ulangi hal di atas sampai tanaman masuk stadia pembungaan.  Sejak fase keluar bunga sampai 10 hari sebelum panen, lahan terus diairi setinggi 5 cm, kemudian lahan dikeringkan.  Sepuluh hari sebelum panen lahan dikeringkan.






1.  DEFINISI

Pengairan adalah upaya pemberian air untuk pertumbuhan padi mulai dari persemaian  sampai  padi  menjelang  panen.  Sebagaimana  diketahui  bahwa  padi untuk pertumbuhan dan berproduksi adalah mutlak memerlukan air namun demikian, tidaklah perlu memberikan air secara berlebihan sehingga mengurangi nilai produktivitas air atau dengan kata lain pemberian air haruslah sehemat mungkin. Pengairan basah kering (PBK) adalah pendekatan pemberian air dengan menjamin tidak terjadi penurunan produksi.
2.  TUJUAN

Petani diharapkan mampu memberikan air pada petakan tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan padi.

3.  MANFAAT

Petani dapat menggunakan informasi ini (yang dibuat sendiri) sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi pada musim tanam berikutnya untuk lokasi yang sama.

4.  ALAT DAN BAHAN

1.     Pipa paralon
2.     berlubang,
3.     mistar,
4.     waterpass,
5.     papan,
6.     palu


5.  TEMPAT

Lahan Sawah  


7.  LANGKAH KEGIATAN

No

Tahapan

Uraian Kegiatan

Alat Bantu
1
Memasang pralon berlubang di petakan sawah
   Pilih lokasi pemasangan
pralon sesuai ketentuan: tidak boleh terlalu dekat dengan pematang dan tidak boleh terlalu dekan dengan saluran air.


   Pasanglah pralon berlubang sesuai gambar alat bantu : benamkan secara vertical 9 (ditandai dengan permukaan pralon rata air-menggunakan water pass) pralon sampai kedalaman 20 cm dari permukaan tanah, lalu keluarkan lumpur dari dalam pralon sampai kedasar bawah pralon.








2
Mengamati tinggi air dalam pralon
   Setiap pagi lakukan
pengukuran tinggi air di dalam pralon dengan cara mengukur dari bibir atas pralon


3
Mengairi sawah
   Airi sawah setinggi 2-5 cm
lalu airi kembali sawah manakala tinggi air sawah telat susut sampai pada 15 cm dari permukaan tanah. Penggenahan awal dapat dilakukan 7 hari setelah tanam.
   Seminggu setelah pembungaan mencapai puncaknya, sawah harus digenangi setinggi 5 cm untuk menghindari stress (umur 60-
75 HST).













  Setelah masa kritis kekurangan air yaitu fase pembuangaan dilalui maka pemberian air dapat dilakukan seperti langkah pemberian awal yakni
digenangi lalu biarkan sampai air permukaan tanah turun 15 cm dibawah permukaan lalu airi lagi, demikian seterusnya sampai 10 hari menjelang panen sawah tidak lagi diberi air.

4
Mencatat pola
pemberian air
   Setiap kali dilakukan
pemberian air, petani harus mencatatnya (yaitu pada usia berapa saja air diberikan) dan secara keseluruhan satu musim, pemberian air dicatat berapa kali. Informasi ini berguna untuk pola pemberian air musim tanam berikutnya.






























             INFORMASI POKOK

Irigasi tergenang
•    Prinsipnya padi tidak membutuhkan genangan air pada seluruh pertumbuhannya.
•     Penggenangan kontinyu mempunyai dampak yang merugikan baik bagi tanah, tanaman dan lingkungan makro serta mikro.
Pengairan berselang
•     Menghemat air irigasi, sehingga areal yang diairi lebih luas. Penghematan bisa mencapai 15-30 % sesuai dengan jenis tanah.
•    Akar tanaman mendapatkan udara > banyak dan berkembang > dalam.
•    Mengurangi timbulnya keracunan besi.
•    Mencegah penimbunan asam organik.
•    Mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat.
•    Mengurangi kerebahan.
•     Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
Penggunaan pipa paralon
Penggunaan pipa paralon adalah salah satu teknologi mudah dan murah yang berupa silinder dengan alas terbuka dan dinding berlubang tebal 2 mm, panjang 30 cm, dan diameter antara 20 cm yang memiliki fungsi   untuk mengukur kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman padi.

Sumber : 
Budidaya Padi, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Bekerjasama Dengan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 2011.
http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/995/


Mendulang Emas Hitam

MENDULANG EMAS HITAM TANPA BANYAK MODAL Secara umum teknik budidaya kedelai hitam di lahan sawah dan di lahan kering hampir...